Alon-alon Asal Marathon
Officially, inilah pertama kalinya saya ikut lari kategori Full Marathon alias 42km. Saya ikut "Mandiri Jogja Marathon ,2017" bertempat disekitar candi prambanan. Resmi karena Marathon ini termasuk kategori yang diakui di Indonesia. Walaupun sudah beberapa kali ikut lari trail marathon dan beberapa ikut yang ultra atau di atas 42km, tapi itu semua tidak diakui oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Dan meskipun sering ikut event lari tapi anehnya kali ini saya merasa grogi. Itu karena saya menargetkan diri.
Biasanya kalo ikut lari saya merasa santai, gak pernah ada target, paling targetnya yang penting finish under cut off time. Tapi karena ini lari road bukan trail jadi biar gak malu maluin ya kalo bisa ada targetnya. Hehehee.... Dan target saya adalah konstan di pace 7 -sampe 8. Artinya 7 - 8menit setiap KM. Kalo sesuai rencana maka saya akan finish dibawah 6jam. Itu sudah termasuk santai menurut saya.
Tapi itu semua hanya teori...hahahaa. Kenyataanya saya finish sekitar 7 jam. Dimulai dari datang terlambat ke venue. Start jam 4.30 pagi tapi saya 4.30 pagi barusan sampe, belum lagi parkir, subuhan, plus menuju garis start yang ternyata lumayan jauh dari parkiran. Alhasil saya telat sekitar 20menit. Sebuah awal yang buruk...hahahahaa
Sumpah...dari sekian ribu peserta, ini saya lari sendirian dan paling belakang. Peserta yang lain gak kelihatan sama sekali. Saya tidak melihat ada peserta lain didwpan saya. Sampe WS pertama barulah mulai terlihat beberapa peserta.
Saya usahakan lari dengan konstan, dengan monitor dari Garmin yang di setting di HR 150. Diperjalanan saya beberapa kali melewati peserta lain sampe akhirnya saya bertemu dengan Geng Semarang Runners di km 20an (kalo gak salah inget) dan saya memutuskan untuk ikut mereka saja.
Untuk pelari hobby dan hore seperti saya kayaknya udah gak cocok buat mikirin finish cepet, yang penting kumpul rame-rame, foto pencitraan, haha-hihi sambil ngobrol. Dari ngobrol ringan, curhat gak jelas, sampe ghibah....hahahahaa.
Ya sudah, saya putuskan untuk santai saja dan melupakan target awal. Ditambah 2hari sebelumnya saya ikut donor darah dan kurang tidur karena nyetir Semarang Jogja sendirian plus kena macet. Bahkan kata dokter saya harusnya gak boleh ikut marathon karena baru saja donor darah. Jadi saya sepertinya emang gak cocok buat lari cepet cepet.
Mandiri Jogja Marathon punya rute yang asik. Melewati persawahan, kebun dan beberapa candi disekitar prambanan. Pokoknya cocoklah buat foto pencitraan. WS nya rapi setiap 2km, full refreshment, medic dan fisioterapi juga tersedia dibeberapa WS. Terdapat fotografer dibeberapa tempat ditambah sorak sorai dari warga sekitar bikin kita semangat dan jadi malu kalo sampe ketahuan jalan....hehehee
Dan setelah susah payah akhirnya saya resmi lulus marathon....horreee.
Sampai ketemu di marathon yang lain.
Komentar
Posting Komentar